Click and Get Your Pay

WordLinx - Get Paid To Click

Minggu, 05 Juni 2011

"Menuju Situs Megalithikum Gunung Padang Cianjur Part I"

Sebelumnya saya mohon maaf karena di sini saya lebih banyak fokus pada ‘bagaimana mencapai lokasi tanpa nyasar’ daripada penjelasan ilmiah atau fiksi dan sebagainya tentang “SITUS MEGALITHIKUM” di gunung padang Cianjur.
Dimulai dari pertanyaan seorang teman di facebook (fidoh) tentang gunung padang, dengan penuh antusias saya melemparkan pertanyaan itu pada teman lain yang memang orang padang, ternyata gunung padang yang dimaksud bukan berada di padang tetapi tidak jauh dari kampung halaman saya Sukabumi, yaitu di Cianjur.
Karena itu fidoh meminta saya untuk menjadi guide untuk mengunjungi tempat tersebut (aslinya saya juga ga tau sama sekali tentang keberadaan tempat itu), setelah browsing sana sini, ada beberapa blog yang menerangkan keberadaannya, tetapi kebanyakan hanya sebatas hipotesa dan teori2 bagaimana, kapan, siapa, mengapa, dan apa yang menyebabkan situs tersebut terbentuk, dan sedikit sekali tentang penjelasan bagaimana akses untuk mencapai lokasi tersebut.
Tanggal 04 Juni 2011, jam 06.00 berangkatlah teman2 BPI dari Jakarta menuju cianjur via puncak (Rika, Rifki, Riza, Nurul, Ofie) dan saya sendiri dari sukabumi untuk kemudian bertemu di Cianjur (ga usah diceritain deh gimana ribetnya pas janji ketemuan, karena salah faham lokasi ketemu dan sebelumnya saya belum pernah bertemu mereka *durasi*).
Alasan kenapa saya lebih memilih untuk menulis ‘bagaimana mencapai lokasi tanpa nyasar’ selain memang tidak berkompeten jika harus menerangkan mengenai sejarah situs ini, juga karena kemarin kita sempet nyasar 2 kali, akibat kurangnya informasi mengenai akses ke lokasi, saya sendiri hanya mengandalkan keterangan bahwa gunung padang masuk ke dalam desa Karyamukti kecamatan Campaka, jadi saya pikir untuk mencapai lokasi minimal saya harus menuju kecamatan campaka, ternyata saya salah besar, akses masuk menuju lokasi justru jauh berada sebelum kecamatan Campaka yaitu di sekitar kecamatan Warung Kondang, bahkan jika kita memulai perjalanan dari arah Sukabumi, kecamatan Warung Kondang berada beberapa kilo meter sebelum Cianjur. Sebenarnya untuk menuju lokasi ini tidak terlalu sulit, di jalan Cianjur – Sukabumi sudah ada papan penunjuk arah menuju lokasi ini, tapi hanya bisa dilihat jika kita memulai perjalanan dari arah Cianjur, sedangkan kalau kita datang dari arah Sukabumi kita tidak bisa melihatnya karena papan petunjuk hanya bisa dilihat dari satu sisi saja.

Untuk menuju ke lokasi menggunakan kendaraan pribadi dari Jakarta, ada dua alternative :

1. Via Puncak – Cianjur –Warung Kondang – Lokasi

Setelah keluar jalur puncak, ambil arah menuju Sukabumi (kanan), terus saja lurus sampai anda menemukan sebuah kota kecil Warung Kondang,di sana ada perempatan, tapi untuk menuju lokasi bukan persimpangan itu yang kita masuki, terus lanjutkan perjalanan, sekitar 1 km dari situ, anda akan menemukan persimpangan menuju lokasi dan di situ sebenarnya sudah ada papan petunjuk bertuliskan “situs megalithikum 20 km” hanya saja posisinya cukup tinggi untuk sebuah papan petunjuk, dan berwarna cokelat, jadi mungkin kurang jelas, maka rajin2lah tengok ke atas. Memasuki jalan ini awalnya kita akan disuguhi trek yang kurang mengenakan, aspal jelek dan berlubang, saya dan teman2 membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam untuk mengakses jalan sejauh 20 km tersebut,
karena selain jalanan rusak kendaraan yang kami gunakan sepertinya kurang compatible untuk menuju kesana (hati2 keguguran kalo anda sedang hamil), tetapi setelah kurang lebih 8 km anda akan merasa sedikit lega karena jalanan cukup baik (menurut keterangan sang kuncen situs, jalan di perbaiki dadakan karena saat itu Wagub Jabar Bp.Dede Yusuf berkunjung ke sana..*sering2 berkunjung ya pak* lanjut…!!! ), sekitar 6 km sebelum lokasi kita akan menemukan persimpangan lagi, dan di situ juga ada sebuah statsiun kereta api bernama “Lampegan”, berbeloklah menanjak ke kiri dan dimulai dari situlah perjalanan akan mulai terasa menyenangkan, menyusuri jalan di “PTPN VIII Panyairan” dengan udara segar dan hamparan perkebunan teh di kanan kiri serta gunung2 sejauh mata memandang (matikan AC, lalu buka kaca mobil anda, hirup dalam2 udara yang ada, manjakan sejenak paru2 anda dengan oksigen yang belum terkontaminasi), 3 km menjelang lokasi anda akan kembali menemukan persimpangan, ambil arah kanan, jalanan agak berbatu, sekitar 100 m dari situ akan ada sebuah lapangan sepak bola dan sebuah persimpangan lagi dengan sebuah tugu di tengahnya (ga jelas tugu apa, karena sudah rusak) kali ini ambil arah kiri, terus lanjutkan perjalanan di tengah perkebunan teh, 1 km sebelum lokasi anda akan bertemu sebuah turunan dengan jalan yang kecil (hati2, karena jika berpapasan dengan mobil lain akan cukup merepotkan), 200 m menjelang lokasi inilah kita akan menemukan tanjakan dengan jalanan berbatu, akhirnya 100 m sebelum lokasi saya dan teman2 lebih memilih trekking dan menitipkan kendaraan pada pemilik warung di sekitar situ, sampailah kita di pintu gerbang “SITUS MEGALITHIKUM GUNUNG PADANG” Tapi jangan senang dulu, karena untuk mencapai lokasi kita harus mendaki lebih dari 300 anak tangga yang tebuat dari batu dengan sudut kemiringan mencapai 60 derajat, dan semua itu akan terbayar saat kita sampai di atas, terasa memasuki dimensi berbeda dan terlempar menuju ribuan tahun yang lalu dimana peradaban manusia masih didominasi oleh perkakas yang terrbuat dari batu (silahkan beropini, berhipotesa, ataupun mengarang bebas dengan apa yang anda lihat di lokasi karena penjaga situs di sini lebih banyak menceritakan mitos dan cerita turun temurun daripada penjelasan ilmiah tentang terbentuknya situs ini).

2. Via Ciawi – Sukabumi – Warung Kondang – Lokasi

Keluar tol ciawi, lanjutkan perjalanan menuju Sukabumi lalu menuju Cianjur, sebelum Cianjur anda akan sampai di sebuah kota kecil “Warung Kondang” dan seperti saya tulis di atas papan petunjuk tidak bisa dilihat jika kita datang dari arah Sukabumi, jadi untuk memastikannya anda lanjutkan saja perjalanan sampai Warung Kondang, lalu berbalik arah menuju sukabumi kembali kurang lebih 1 km sampai anda menemukan persimpangan sebelah kiri dengan tulisan “situs megalithikum 20 km” dan untuk seterusnya sama seperti yang saya tulis di atas.


*Untuk akses menuju lokasi dengan kendaraan umum, tunggu posting saya berikutnya karena harus survey ongkos dan kendaraan apasaja yang tersedia menuju kesana, saya sendiri kurang faham mengenai hal itu, jadi mohon bersabar, tapi secara garis besar anda hanya perlu mencapai kota Warung Kondang, dan kalo saya tidak salah lihat ada angkot berwarna putih/krem dengan trayek Wr.Kondang – Cikancana (kalo ga salah), tetapi tidak sampai ke lokasi, sisanya bisa naik ojek atau sewa angkot, semoga bermanfaat*

3 komentar:

  1. Waaahh...mantab..Bisa di Kompas nda..hehehehhee...:):)

    BalasHapus
  2. maaf ya,poto2nya terkesan menyimpan misi terselubung (promosi diri?hehe..)
    Nunggu kiriman email ga dateng2,yo weis lah pake yg ada...

    BalasHapus